KONTRIBUSI INDUSTRI BENGKEL SEPEDA MOTOR DALAM IMPLEMENTASI KOMPETENSI PRODUKTIF TERHADAP PRAKTEK KERJA INDUSTRI
Abstract
Berdasarkan observasi ke industri bengkel sepeda motor yang menerima pelaksanaan praktek kerja industri, hal yang sangat mengejutkan yaitu peserta didik hanya membantu mengambilkan alat yang di butuhkan mekanik, menganti oli engine, dan membersihkan komponen yang diperbaiki ataupun alat yang telah digunakan setelah selesai perbaikan. Pekerjaan yang sifatnya pengembangan komptensi peserta didik hanya sebagian kecil saja yang terlaksana.Kegiatan seperti ini membuat peserta didik tentu tidak dapat terlibat langsung dalam mengetahui kerusakan kendaraan dan bagaimana proses perbaikan yang seharusnya sesuai dengan prosedur kerja yang ada di bengkel. Dalam kesempatan yang berbeda, peserta didik tidak mendapatkan instruksi yang jelas mengenai pekerjaan apa yang akan dilakukan.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kontribusi industri bengkel sepeda motor dalam implementasi kompetensi produktif terhadap pelaksanaan praktek kerja industri program keahlian teknik sepeda motor SMK N 1 Bancak.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian mengunakan metode Ex-Post Facto. Penelitian deskriptif. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan hasilnya dengan persentase dan analisis deskriptif kualitatif dengan penjelasanya. Pengambilan data nya mengunakan angket/kuisioner yang berjumblah 72 butir soal implementasi kompetensi produktif, dan 19 butir soal untuk kontribusi industri bengkel sepeda motor, Pengambilan data sebanyak 25 bengkel sepeda motor.
Hasil penelitian bahwa Pekerjaan yang diberikan industri merupakan implementasi kompetensi produktif yang telah diajarkan disekolah, pelaksanaannya di setiap Industri sangat berbeda-beda mengaju pada layanan jasa yang digunakan oleh industri bengkel sepeda motor. Implementasi kompetensi produktif pada bidang Engine sebesar (37%), Chasis diperoleh sebesar (45%), kejuruan sebesar (37%), Kopling sebesar (36%), Kelistrikan sebesar (37%). Rata-rata (38%). Kontribusi industri bengkel sepeda motor tidak bisa ditentukan berdasarkan kebutuhan dunia pendidikan sekolah, melainkan pihak sekolah yang harus melakukan pendekatan yang lebih baik agar diperoleh kemitraan dengan industri bengkel sepeda motor yang lebih baik sehingga kebutuhan sekolah terhadap dunia industri bengkel sepeda motor sebagai tempat pembelajaran yang nyata dapat terlaksana.
Kata kunci: Kontribusi, Bengkel Sepeda motor, Implementasi.
References
Masriam Bukit. (2014). Strategi Dan Inovasi Pendidikan Kejuran Dari Kompetensi Ke Kompetisi. Bandung. CV. Alfabeta
Murniati AR. (2009). Implementasi Manajemen Stratejik Dalam Pemberdayaan Sekolah Menegah Kejuruan. Bandung. Cita Pustaka Media Perintis.
Suharsimi Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara.
Sugiyono. (2009). Metode penelitian kauntitatif, kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Zainal Arifin (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Offset.