Pengembangan Sikap Perilaku Anak melalui Proses Pembelajaran di Kelas Inklusi dan Reguler
Pengembangan Sikap Perilaku Anak melalui Proses Pembelajaran di Kelas Inklusi dan Reguler
Abstract
Abstrak
Tujuan penelitiannya yakni: mengetahui perbandingan dan mendeskripsikan perkembangan sikap perilaku anak melalui proses pembelajaran kelas inklusi dan reguler. Permasalahan yang diambil: apakah ada perbedaan hasil dan bagaimana respons anak-anak terhadap proses perkembangan sikap perilaku anak melalui proses pembelajaran kelas inklusi dan reguler?. Metode penelitiannya deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data untuk menghitung hasil penelitian menggunakan t-test (paired sample t-test dan independent sample t-test). Instrumen pengumpulan data menggunakan observasi dan instrumen kisi-kisi berdasarkan indikator dan wawancara dalam bentuk pertanyaan. Hasil dari penelitian ini yaitu melalui Uji Group Statistic menunjukkan adanya Perbedaan hasil perilaku antara kelas reguler dan inklusi sebesar 0.296. Respons anak-anak terhadap proses pengelolaan kelas inklusi dan reguler melalui tiga variabel (rasa menghormati, menghargai dan menyayangi) menunjukkan prosentase berbeda yaitu pengelolaan kelas reguler, sikap perilaku anak sebesar 85% mampu menghormati dan menghargai teman lainnya, selanjutnya kriteria anak yang mau menyayangi sesama teman sebesar 75%, pengelolaan kelas inklusi, sikap anak saling menghormati memperoleh prosentase 92%, rasa saling menghargai memperoleh prosentase 87%, rasa saling menyayangi dengan prosentase 79%. Simpulannya bahwa ada perbedaan antara kelas regular dan inklusi, lebih baiknya proses pengelolaan pembelajaran PAUD difokuskan pada proses pengembangan potensi anak dalam ranah afektif untuk mewujudkan perilaku yang sesuai dengan tahap perkembangan.
Kata Kunci: Pengembangan Sikap Perilaku, Pembelajaran Kelas Inklusi dan Reguler
Abstract
The research objectives are: knowing the comparison and describing the development of children's behavior attitudes through the process of learning inclusion and regular classes. Problems taken: are there differences in results and how do children respond to the development process of children's behavior attitudes through the inclusive and regular classroom learning process? The research method is descriptive quantitative. Data analysis techniques to calculate the results of the study using t-test (paired sample t-test and independent sample t-test). Data collection instruments use observation and lattice instruments based on indicators and interviews in the form of questions. The results of this study, namely through the Statistic Group Test showed the difference in the results of behavior between regular classes and inclusion of 0.296. The children's response to the process of managing inclusion and regular classes through three variables (a sense of respect, respect and love) shows a different percentage of regular classroom management, children's behavior attitudes of 85% able to respect and respect other friends, then the criteria of children who want to love others friends by 75%, management of the inclusion class, mutual respect for children attain a percentage of 92%, mutual respect get a percentage of 87%, a sense of mutual affection with a percentage of 79%. The conclusion is that there are differences between regular and inclusive classes, the better the PAUD learning management process is focused on the process of developing the potential of children in the affective domain to realize behaviors that are in accordance with the development stage.
Keywords: Development of Behavioral Attitudes, Learning Inclusion and Regular Classes
Downloads
References
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ibung, Dian. 2009. Mengembangkan Nilai Moral pada Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Meggitt, Carolyn. 2014. Memahami Perkembangan Anak. Jakarta: PT INDEKS.
Sugiyono. 2015. Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT ALFABETA.
Sukmadinata, N. S. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suparno. 2010. Pendidikan Inklusif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Khusus. Vol. 7, No.2. November 2010.
Suyanto, Slamet. 2008. Strategi Pendidikan Anak. Yogyakarta: Hikayat Publising.
Suyadi. 2014. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini: dalam kajian Neurosains. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2011. Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia DiniTK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana Prenada Media Goup.
Yuliani Nurani Sujiono & Bambang Sujiono. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: PT Indeks
Wantah, Maria J. 2005. Pengembangan Disiplin dan Pembentukan Moral pada Anak Usia Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktprat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Wulan, Adiarti. 2014. Implementasi Pendidikan Inklusi melalui Strategi Pengelolaan Kelas yang Inklusi pada Gutu TK di Kecamatan Ngalian, Semarang. Rekayasa Vo. 12. No. 1, Juli 2014.
Whitburn, B. (2013b). Accessibility and autonomy preconditions to “our” inclusion: A grounded theory study of the experiences of secondary students with vision impairment. Journal ofResearch in Special Educational Needs. Advanced Online publication. DOI:10.1111/1471-3802.12014.
, B. 2014. The “inclution” of Students with vision Impairments: Generational Perspectives in Australia. International Journal of Whole Schooling. Vol. 10: 1.
Zuriah, Nurul. 2008. Pendidikan Moral dan Budi Pekerti dalam Perspektif Perubahan: Menggagas Platform Pendidikan Budi Pekerti secara Kontekstual dan Futuristik. Jakarta: Bumi Aksara.