Hubungan Konsumsi Minuman Berpemanis dalam Kemasan dan Kebiasaan Sarapan dengan Status Gizi pada Mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor
Abstract
Status gizi pada remaja dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya jenis makanan yang dikonsumsi dan pola makan. Konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) di Indonesia meningkat dan menjadi faktor utama terjadinya obesitas. Faktor lain yang berhubungan dengan status gizi adalah kebiasaan melewatkan sarapan pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara konsumsi MBDK dan kebiasaan sarapan dengan status gizi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun Bogor. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah subjek sebanyak 64 dipilih dengan. Pengumpulan data konsumsi MBDK dan kebiasaan sarapan menggunakan google form dan data status gizi dengan pengukuran IMT. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki status gizi normal (62,5%). Uji chi-square menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara konsumsi MBDK dan status gizi (p=0,564). Terdapat hubungan signifikan antara kebiasaan sarapan dan status gizi, subjek yang memiliki kebiasaan sarapan kurang baik memiliki risiko 3,6 kali lebih besar mengalami obesitas (p=0,030; OR : 3,66). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi MBDK dengan status gizi mahasiswa dan terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dengan status gizi. Konsumsi MBDK perlu dibatasi dan membiasakan sarapan supaya status gizi tetap normal.