Penerapan Metode Keteladanan Untuk Mengenalkan Kesantunan Berbahasa Pada Anak Usia Dini
Abstract
Anak usia dini ikut merasakan dampak dari krisis kesantunan berbahasa. Terkait dengan keadaan seputar penggunaan kesantunan pada anak usia dini, sebagian besar temuan kesantunan berbahasa tidak sesuai kondisi ideal. Anak usia dini memiliki ketidakmampuan untuk menggunakan kata-kata "tolong," "maaf," dan "terima kasih" dengan benar. Hal ini merupakan tantangan besar. Penggunaan metode keteladanan dalam upaya untuk menyelesaikan masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran terperinci tentang bagaimana metode keteladanan digunakan untuk mengenalkan kesantunan berbahasa pada anak usai dini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Observasi dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Temuan penelitian mendukung penggunaan metode keteladanan sebagai sarana mengajarkan kesantunan melalui pemberian contoh-contoh konkret. Sejak usia dini, anak-anak dapat menggunakan metode keteladanan sebagai bentuk stimulus untuk mendapatkan respons berupa penggunaan Bahasa yang santun.
References
Anggrayni, Rice. Yayuk Winarsih, Supriyadi. (2023). Penagruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kesantunan Berbahasa Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 6 (11), 8592-8596. http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id.
Apriliani, E. I. (2019). Kesantunan Bahasa Anak Di Paud Mekar Sari Gondoriyo Kecamatan Jambu.
Indonesian Journal of Early Childhood: Jurnal Dunia Anak Usia Dini, 1(2), 62. https://doi.org/10.35473/ijec.v1i2.358.
Asista, A. (2019). Kajian Pragmatik Terhadap Kesantunan Berbahasa Berbasis Kearifan Lokal Dalam Harian Umum Palembang Pos Sebagai Uapaya Penyusunan Bahan Ajar Menganalisis Isi Struktur Teks Negosiasi Bahasa Indonesia Kelas X di SMK. Wistata: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra, 2(2), 142–152.
Chaer, Abdul. (2015). Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Danar. (2022). Era Digital, Kesantunan Berbahasa Terkikis. Krjogja.Com. https://www.krjogja.com/pendidikan/read/471225/era-digital-kesantunan-berbahasa-terkikis.
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=532029.
Hidayat, Wahyu. 2020. Metode Keteladanan Dan Urgensinya Dalam Pendidikan Akhlak Menurut Perspektif. Abdullah Nashih Ulwan. Al Ulya: Jurnal Pendidikan Islam 5 (2), 113-135. https://journal.unugiri.ac.id/index.php/al-ulya/article/view/1797/1061.
Kamus Besar Bahasa Indonesia VI. 2023. https://kbbi.kemdikbud.go.id/ .
Leech, Geoffrey. (1996) . Prinsip-Prinsip Pragmatik. Jakarta: Gramedia.
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Maswardi, & Amin, M. (2015). Pendidikan Karakter Anak Bangsa (2nd ed.). Calpulis. https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=1166890.
Melia. (2019). Prinsip Kesantunan Berbahasa Siswa. Jurnal Pendidikan Bahasa, 8 (1) 110-123.
Muchtar, Heri Jauhari. (2005). Fikih Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Otto, Berverly. (2015). Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Poerwadarminta, W.J.S. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pranowo. (2012). Berbahasa Secara Santun. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Slavin, Robert E. (2011). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
Soeparno. (2002). Dasar-dasar Linguistik Umum (1st ed.). Tirta Wacana. http://library.fip.uny.ac.id/opac/index.php?p=show_detail&id=2067.
Widodo. 2022. Kesantunan Berbahasa Terhadap Anak Usia Dini Dalam Meningkatkan Komunikasi Di Media Sosial. Jurnal Citra Dimensi 1 (1), 34-43. https://ojs.itb-ad.ac.id.
Zamzani, Musfiroh, T., Maslakhah, S., Listiyorini, A., & Rahayu, Y. E. (2012). Pengembangan Alat Ukur Kesantunan Bahasa Indonesia dalam Interaksi Sosial Formal Bersemuka. 17 (2).
