Efektivitas Layanan Konseling Kelompok Terhadap Konsep Diri Khususnya Masalah Broken Home
Layanan Konseling Kelompok Terhadap Konsep Diri
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan peningkatan konsep diri sebelum dan sesudah sesi mengikuti konseling kelompok. Jenis penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperinmental Design dengan One-Group Pretest-Posttes Design. Berdasarkan hasil hipotesis mendapat nilai signifikasi (2-tailed) adalah 0,055 yang berarti 0.055 0,05. Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel awal (pre-test) dengan variabel akhir (post-test). Ini juga dapat diartikan bahwa perlakuan (perlakuan) yang diberikan memiliki pengaruh yang bermakna bagi kelompok eksperimen. Sehingga hipotesis menyatakan bahwa “ada pengaruh layanan konseling kelompok untuk meningkatkan konsep diri siswa kelas X yang mengalami Broken Home di SMK Muhammadiyah Bligo”. Dari hasil penelitian diperoleh nilai signifikasi (2-tailed) 0.055 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara variabel awal (pre-test) dengan variabel akhir (post-test). Sehingga hipotesis “adanya pengaruh layanan konseling kelompok untuk meningkatkan konsep diri siswa kelas X yang mengalami Broken Home di SMK Muhammadiyah Bligo” diterima kebenarannya.
References
Annisa, D. (2022). Jurnal Pendidikan dan Konseling. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(1980), 1349–1358.
Gintulangi, W., Puluhulawa, J., & Ngiu, Z. (2018). Dampak keluarga broken home pada prestasi belajar PKN siswa di SMA Negeri I Tilamuta Kabupaten Boalemo. Jurnal Pascasarjana, 2(2), 336–341.
Handayani, D. A. K., & Rimayati, E. (2023). Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Self Management Belajar Siswa di SMK Assa ’ idiyyah Kudus. JCOSE ( Jurnal Bimbingan Dan Konseling), 5(2), 160–166.
Khairani. (2013). Pendapat Siswa Tentang Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok. KONSELOR: Jurnal Universitas Negeri Padang, 3(1), 53.
Lubis, N. L., & Hasnida. (2019). Konseling Kelompok (Edisi 1). Prenadamedia Group.
Mokalu, H., & Mewengkang. (2015). Konstruksi diri anak pasca perceraian orangtua di lingkungan masyarakat Kelurahan Karombasan Utara Kecamatan Wanea Kota Manado. E-Journal “Acta Diurna,” IV(5), 1–13.
Mz, I. (2018). Peran Konsep Diri Terhadap Kedisiplinan Siswa. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 2(1), 1. https://doi.org/10.23971/njppi.v2i1.915
Nur, E. (2017). Perilaku Komunikasi antara Guru dengan Siswa Broken Home. Jurnal Penelitian Komunikasi, 20(2), 161–174. https://doi.org/10.20422/jpk.v20i2.272
Reski, N., Taufik, & Ifdil. (2017). Konsep diri dan kedisiplinan belajar siswa. Jurnal Educatio: Jurnal Pendidikan Indonesia, 3(2), 85–91.
Sainul, A. (2018). Konsep Keluarga Harmonis Dalam Islam. Jurnal Al-Maqasid, 4, no. 1(1), 86–98.
Sardi, Budianto, Pranata, J., & Suryanti. (2021). Penerapan konseling realita dan mindfulness untuk mengatasi kenakalan remaja pada siswa broken home. Jurnal HUMMANSI (Humaniora, Manajemen, Akuntansi), 4(1), 48–59.
Seriwati, S. (2017). Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Ar-Rahman, 3(2), 56–60.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif Serta R&D. In Alfabeta, CV (Issue April). Penerbit Alfabeta.
Suriani, R. (2020). Efektivitas Teknik Konseling Realitas Dalam Layanan Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Pekanbaru.
Yunistiati, F., Djalali, M. A., Djalali, M. A., Djalali, M. A., Farid, M., Farid, M., & Farid, M. (2014). Keharmonisan Keluarga, Konsep Diri dan Interaksi Sosial Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 3(01). https://doi.org/10.30996/persona.v3i01.371