Perkembangan Kesenian Bangkong Reang Di Kampung Cijawura Desa Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Pada Tahun 1967-2019
Abstract
Penelitian ini tentang perkembangan Kesenian Bangkong Reang di Desa Lebak Muncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung Pada Tahun 1967-2019. Tujuan dari penelitian ini secara garis besar adalah mendeskripsikan mengenai Perkembangan Fungsi Kesenian Bangkong Reang di Desa Lebak Muncang Tahun 1967-2019. Adapun yang menjadi alasan mendasar pelaksanaan penelitian, bertolak pada ketertarikan dan kekhawatiran penulis terhadap kesenian Bangkong Reang yang mulai terlupakan, maka diperlukan suatu upaya dalam rangka pelestarian seni tradisi, agar tetap bertahan di antara perkembangan sosial dan budaya modern dalam kehidupan masyarakat. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode sosial dengan pendekatan kualitatif, meliputi langkah-langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan Kesenian Bangkong Reang merupakan salah satu jenis kesenian tradisional musik bambu yang diwariskan secara turun temurun. Nilai-nilai yang terdapat di dalamnya antara lain, pandangan hidup dan sosial, serta pendidikan. Pementasannya sebelum tahun 1990 dihubungkan dengan unsur ritual, namun setelah itu hanya bersifat hiburan saja. Faktor yang paling berpengaruh terhadap perkembangannya berasal dari dalam yaitu upaya seniman, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sedangkan faktor pengahambatnya paling dominan berasal dari luar, terutama globalisasi dan perkembangan budaya modern. Maka dengan demikian dibutuhkan semangat gotong royang dari para seniman dan masyarakat, serta pemerintah setempat yang terkait dengan upaya pelestarian kesenian tersebut.
Study The Development of Bangkong Reang Art in Lebak Muncang Village, Ciwidey District, Bandung Regency in 1967-2019. The purpose of this study in general is to describe the Development of the Bangkong Reang Art Function in Lebak Muncang Village in 1967-2019. As for the basic reason for carrying out the research, starting with the author's interest and concern for the art of Bangkong Reang which is starting to be forgotten, an effort is needed in the context of preserving traditional arts, in order to survive among modern social and cultural developments in people's lives. In writing this thesis the author uses a social method with a qualitative approach, including the steps of data collection, data reduction, data presentation, drawing conclusions. Based on the findings, that Bangkong Reang art is one type of traditional bamboo music art that is passed down from generation to generation. The values contained in it include life and social views, as well as education. The performances before 1990 were associated with ritual elements, but after that they were only entertainment. The most influential factor on its development comes from within, namely the artist's efforts, both qualitatively and quantitatively, while the most dominant inhibiting factor comes from outside, especially globalization and the development of modern culture. Thus, the spirit of mutual cooperation is needed from the artists and the community, as well as the local government related to the preservation of the arts.
References
Harsono, 2008. Pengelolaan Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Herdini, H. dkk. (2008). Mengungkap nilai tradisi pada seni pertunjukan Jawa Barat. Bandung: Balai Pengelolaan Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat.
Idrus, M. (2009). Metode penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Akasara Pratama.
Ismaun, (2005). Pengantar belajar sejarah sebagai ilmu dan wahana pendidikan.
Bandung: Historia Utama Press.
Irianto dan Thohir, M. (2014). “Ekosistem Dieng dan Kebijakan Daerah Kabupaten Wonosobo” (laporan penelitian). Semarang: Puslit Sosbud LPPM Undip.
Irianto, Agus Maladi, Suharyo, dan Hermintoyo (2015). “Mengemas Kesenian Tradisional Dalam Bentuk Industri Kreatif, Studi Kasus Kesenian Tradisional” (laporan penelitian). Semarang: LPPM Undip.
Milles dan Huberman. (1992). Analisis data kualitatif. (diterjemahkan oleh Tjejep Rohedi Rosidi). Jakarta: Universitas Indonesia
Moleong, J. 2007. Metode Peneletian Kualitatif. Bandung: PT. Rosdakarya.
Monika, I. (2011). Kebijakan Pemerintah Daerah dalam Pelestarian Kesenian Tradisional Di Kota Makassar. Jurnal Ilmu Pemerintahan. 4 (2) hlm. 63-96
Nasution, Muhammad Syukri Albani, dkk (2015). Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.