Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Membentuk Kepribadian Santri Di Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Payaman Magelang
Abstract
Penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional BAB I Ketentuan Umum pasal 1, dalam undang-undang ini yang dimaksud: “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: (1) sistem pendidikan di Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Payaman Magelang, (2) upaya yang dilakukan dalam membentuk kepribadian santri di pondok pesantren darul mukhlasin payaman magelang, (3) faktor pendukung dalam membentuk kepribadian santri di pondok pesantren darul mukhlasin payaman magelang, (4) faktor penghambat dalam membentuk kepribadian santri di pondok pesantren darul mukhlasin payaman magelang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menitik beratkan pada data kualitatif yaitu data hasil wawancara, observasi, dokumentasi. Sampel penelitian diambil dari santri Darul Mukhlasin Payaman. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan yang terangkum dalam pedoman wawancara. Metode dokumentasi digunakan untuk mengambil data mengenai hal-hal yang berupa transkrip, catatan, buku, dan lain sebagainya dan melengkapi data yang diperoleh dari hasil wawancara atau observasi. Hasil penelitian ini adalah sistem pendidikan Pondok Pesantren Darul Mukhlasin Payaman Magelang adalah menggunakan sistem pendidikan madrasah klasik, bandongan, sorogan, dan setoran. Upaya yang dilakukan dalam membentuk kepribadian santri adalah dengan cara santri diajarkan tentang penanaman sikap tanggung jawab, penanaman sikap kemandirian, pembiasaan mengontrol emosi dengan baik, meningkatkan kepatuhan, melatih kesederhanaan, menumbuhkan sikap kebersamaan dan kekeluargaan, dan pendidikan yang mengutamakan akhlakul karimah. Faktor pendukung dalam pembentukan kepribadian santri adalah adanya kesadaran santri dalam berbagai hal, adanya dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat sekitar, adanya peraturan atau tata tertib, adanya hubungan yang baik antara ustadz dengan santri, adanya proses pengajaran yang berkualitas, dan yang terakhir adalah adanya lingkungan pergaulan yang baik. Faktor penghambat dalam pembentukan kepribadian santri adalah kurangnya kesadaran santri, pengaruh penggunaan media sosial dengan cara berlebihan, kurangnya dukungan dari orang tua, proses pembelajaran yang kurang berkualitas, hubungan ustadz dengan santri yang kurang harmonis, kurang taatnya santri terhadap peraturan pesantren, dan lingkungan pergaulan yang kurang baik.
Elucidation of the Law of the Republic of Indonesia number 20 of 2003 concerning the national education system CHAPTER I General Provisions Article 1, in this law what is meant: "Education is a conscious and planned effort to create a learning atmosphere and learning process so that students actively develop their potential himself to have religious spiritual strength, self-control, personality, intelligence, noble character, and skills needed by himself, society, nation and state. This study aims to examine: (1) the education system at the Darul Mukhlasin Islamic Boarding School Payaman Magelang, (2) the efforts made in shaping the personality of the santri in the Darul Mukhlasin Islamic boarding school Payaman Magelang, (3) the supporting factors in shaping the personality of the santri in the Darul Islamic boarding school. mukhlasin Payaman Magelang, (4) inhibiting factors in shaping the personality of students at the Islamic boarding school Darul Mukhlasin Payaman Magelang. This study uses a qualitative approach that focuses on
qualitative data, namely data from interviews, observations, and documentation. The research sample was taken from the students of Darul Mukhlasin Payaman. Collecting data using research instruments in the form of a list of questions summarized in the interview guide. The documentation method is used to collect data about things in the form of transcripts, notes, books, and so on and complete the data obtained from interviews or observations. The result of this research is that the education system of Darul Mukhlasin Islamic Boarding School Payaman Magelang is using the classical madrasa education system, bandongan, sorogan, and deposit. Efforts made in shaping the personality of students are by teaching students about inculcating an attitude of responsibility, inculcating an attitude of independence, habituation of controlling emotions well, increasing obedience, practicing simplicity, fostering an attitude of togetherness and kinship, and education that prioritizes morality. Supporting factors in the formation of the personality of students are the awareness of students in various ways, the support from parents, teachers, and the surrounding community, the existence of rules or regulations, a good relationship between the ustadz and students, the existence of a quality teaching process, and the last is a good social environment. Inhibiting factors in the formation of the personality of students are the lack of awareness of students, the influence of excessive use of social media, lack of support from parents, the learning process is not of high quality, the relationship between the ustadz and students is not harmonious, the students' lack of obedience to the rules of the boarding school, and a social environment that is not good. not good.
References
Darmadi, H. (2019). Pengantar Pendidikan Era Globalisasi. Tangerang Selatan: An1mage.
Fadhallah, R. (2021). Wawancara. Jakarta Timur: UNJ Press.
Fahham, A. M. (2020). Pendidkan Pesantren: Pola Pengasuhan, Pembentukan Karakter, dan Perlindungan Anak. Jakarta: Publica Institute Jakarta.
Firdaus, & Zamzam, F. (2018). Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Gora, R. (2019). Riset Kualitatif Public Relations. Surabaya: Jakad Publishing.
Hasan, F. (2020). Makna Ayat-ayat Al-Qur'an Dalam Fenomena Penyembuhan Kesurupan. Salatiga: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Salatiga.
Hendayani, M. (2019). Problematika Pengembangan Karakter Peserta Didik di Era 4.0. Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 183-198.
Ivet, U. (2019). Panduan Skripsi Universitas Ivet. Semarang: Universitas Ivet.
Mardawani. (2020). Praktis Penelitian Kualitatif: Teori Dasar dan Analisis Data Dalam Perspektif Kualitatif. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
Mazidah, L. (2020). Buku Sakti Membaca Karakter: Trik Super Ampuh Membaca Pikiran Orang-Orang di Sekitar Anda. Bantul: Anak Hebat Indonesia.
Muhammad, H. (2019). Islam Tradisional Yang Terus Bergerak. Yogyakarta: IRCiSoD.
Nurdin, N. (2019). Generasi Emas Santri Zaman Now. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Rosyada, D. (2020). Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sholihin, M., & Anggraini, P. G. (2020). analisis data peneliian menggunakan software STATA. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Soebahar, A. H. (2013). Modernisasi Pesantren: Studi Transformasi Kepemimpinan Kiai Dan Sitem Pendidikan Pesantren. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta.
Syakur, M. A. (2020, Februari 14). Total 18 Juta Santri dan 28 Ribu Pesantren di Indonesia. Dipetik Februari 3, 2021, dari hidayatullah.com: https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2020/02/14/178098/total-18-juta-santri-dan-28-ribu-pesantren-di-indonesia.html
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003, pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional. (2007). Jakarta: Visimedia.
Widiawati, N. (2020). Metodologi Penelitian Komunikasi dan Penyiaran Islam. Tasikmalaya, Jawa Barat: Edu Publisher.
Yusuf, A. (2020). Pesantren Multikultural Model pendidikan Karakter Humanis-Religius Di Pesantren Ngalah Pasuruan. Depok: Rajawali Pers.