Peran Masjid Menara Layur Terhadap Persebaran Agama dan Kebudayaan di Semarang

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mendeskripsikan sejarah berdirinya masjid menara layur di kota Semarang; 2) Untuk mengidentifikasi kodisi bangunan masjid menara layur di kota Semarang; 3) Untuk mendeskripaikan pengaruh sejarah masjid kauman terhadap keagamaan di kota Semarang; 4) Untuk mengkaji pengaruh keberadaan masjid menara layur terhadap sosial budaya di kota Semarang; 5) Untuk mendeskripsikan upaya apa yang dilakukan dalam melestarikan masjid menara layur agar tetap dapat menjadi bangunan bersejarah. Penelitian kualitatif ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan tahapan tahapan sejarah melibuti Heuristik, Kritik, Interpretasi dan Historiografi. Dan menggunakan analisis data yang dibuktikan melalui trianggulasi yang mencocokan subjek penalian masjid menara layur dengan observasi,dokumentasi dan wawancara. Selanjutnya disajikan dalam bentuk deskripsi kualitatif. Masjid menara layur adalah sebuah masjid kuno peninggalan para pedangang dari timur tengah  yang berdagang dan juga menyebarkan agama islam  di kota Semarang. Tepatnya terletak di Jl.Layur, Dadapsari Kecamatan Semarang Utara. Bangunan masjid ini merupakan bekas mercusuar yang berfungsi untuk mengawasi kapal kapal yang berlalu lalang di Kota Semarang. Masjid menara layur sudah mengalami perbaikan, tetapi bangunan masjid masih sama dan kental dengan etnis arab melayu. Dan masih melestarikan kegiatan keagaman dan budaya yang ada. Kesimpulan : Masjid menara layur merupakan masjid yang menyimpan sejarah dan berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan keagamaan banyak dilakukan di masjid. Budaya seperti wanita tidak boleh masuk masjid juga masih tetap dilestarikan.

The aims of this research are 1 To describe the history of the founding of the minaret mosque in the city of Semarang; 2); To identify the condition of the minaret mosque building in the city of Semarang; 3) To describe the historical influence of the Kauman mosque on religion in the city of Semarang; 4) To examine the influence of the existence of the Layur mosque on socio-culture in the city of Semarang; 5) To describe what efforts are being made in preserving the Layur minaret mosque so that it can remain a historic building. This qualitative research uses historical research methods with historical stages including Heuristics, Criticism, Interpretation and Historiography. And using data analysis as evidenced by triangulation that matches the subject of the Layur mosque roping with observation, documentation and interviews. Furthermore, it is presented in the form of a qualitative description. The Menara Layur mosque is an ancient mosque left by traders from the Middle East who traded and also spread Islam in the city of Semarang. Precisely located on Jl. Layur, Dadapsari District of North Semarang. This mosque building is a former lighthouse that serves to monitor ships passing by in the city of Semarang. The minaret mosque has undergone repairs, but the mosque building is still the same and thick with Malay Arabs. And still preserve the existing religious and cultural activities. Conclusion: Menara Layur mosque is a mosque that holds history and influences the surrounding community. Many religious activities are carried out in mosques. Cultures such as women are not allowed to enter the mosque are also still preserved.