Kemampuan Literasi Di Media Sosial Sebagai Kecakapan Hidup Generasi Z
Kemampuan Literasi Di Media Sosial Sebagai Kecakapan Hidup Generasi Z
Abstract
Generasi Z di era industri 4.0 mempunyai ketergantungan yang sangat kuat pada kemajuan teknologi dan informasi. Derasnya arus informasi yang mendominasi media sosial menjadi bagian yang tak terhindarkan. Hal tersebut menuntut generasi Z untuk memiliki kecakapan hidup khususnya kecakapan dalam melakukan literasi di media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan penerapan literasi di media sosial pada generasi Z khususnya mahasiswa Politeknik Maritim Negeri Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Objek penelitian adalah mahasiswa dari program studi nautika, teknika dan transportasi laut. Jumlah sampel ditentukan menggunakan teknik purposive random sampling. Data didapatkan dengan menyebarkan kuisioner melalui pesan Whatsapp. Kuisioner menggunakan skala Likert dan terdiri dari tiga komponen. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa komponen A untuk mengukur kemampuan membaca di media sosial mendapatkan nilai indeks berharga positif dengan prosentase 95%, sedangkan indeks literasi di media sosial pada kemampuan menggali ide dan menulis sebesar 82%, dan indeks literasi di media sosial pada kemampuan memahami dan menyeleksi informasi generasi z mendapatan prosentase sebesar 98%
References
[2] Asyarotin, Elfinnida Nurul Komaril. Nabilla Ifada Maulidya. Yulinar Ayu Dewanti. 2018.LITERASI DIGITAL : PERILAKU DIGITAL NATIVE DALAM MEMANFAATKAN CLOUD LIBRARY. Seminar Nasional Prodi Ilmu Perpustakaan UM Literasi Digital dari Pustakawan untuk Merawat Kebhinekaan Malang.
[3] Herther, N. K. (2009). Digital natives and immigrants: What brain research tells us. In Online, Nov-Dec.
[4] Hidayat,Z, Asep Saefuddin, dan Sumartono. Motivasi, Kebiasaan, dan Keamanan Penggunaan Internet. Jurnal ILMU KOMUNIKASI, VOLUME 13, NOMOR 2, Desember 2016: 129-150.
[5] Ibrahim, G.A. dkk. (2017). Peta Jalan Gerakan Literasi Nasional. Jakarta: Kemendikbud.
[6] Irawan, A. W., Yusufianto, A., Agustina, D., & Dean, R. (2020). Laporan Survei Internet Apjii 2019-2020 (Q2). 2020, 15.
[7] Kent, Michael L. 2013. Using Social Media Dialogically: Public Relations Role in Reviving Democracy. Public Relations Review 39 (4): 337–45. https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2013.07.024.
[8] Manchester Metropolitan University. 2011. Information Literacy: A Literature Review. Diunduh dari http://www.learnhigher.mmu.ac.uk/research/InfoLit-Literature-Review.pdf.
[9] Nasrullah, R. (2015). Media sosial: Perspektif komunikasi, budaya, dan sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2016, 2017.
[10] Nudiati, D dan Sudiapermana, E. 2020. LITERASI SEBAGAI KECAKAPAN HIDUP ABAD 21 PADA MAHASISWA, IJoLEC. Volume 3, Nomor 1.
[11] Puntoadi, Danis. 2011. Menciptakan Penjualan Melalui Social Media. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[12] Sari, Esti Swatika dan Setyawan Pujiono. 2017. BUDAYA LITERASI DI KALANGAN MAHASISWA FBS UNY. LITERA. Volume 16, Nomor 1.
[13] Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[14] Sya'diyah, Kamilatus dan Rosita Anggraini. 2020. Pengaruh Literasi Media terhadap Perilaku Penyebaran Hoax di Kalangan Generasi Z. Komunida: Media Komunikasi dan Dakwah. Volume 10 Nomor 02 2020; pp.142-159.
[15] Tapscott, D. (2008). Growing up digital: the rise of the net generation. New York: McGraw.
[16] Thyer, B. A. (2010). The handbook of social work research methods (2nd ed). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications, Inc.