Model Pembelajaran Class Zoom Dalam Peningkatan Kemampuan Lestening Pada Mapel Bahasa Inggris Melalui Media Audio Visual Dengan Pendekatan Story Telling Bagi Peserta Didik kelas IX-A1 MTs 2 SURAKARTA
Abstract
Masih adanya sebagian peserta didik kelas IX-A1 di MTs 2 Surakarta yang kemampuannya dalam menceritakan kembali materi yang diterima dan disampaian oleh guru melalui pendengaran (mendengarkan) termasuk kriteria rendah atau sangat kurang. Oleh sebab itu peneliti sebagai salah satu guru Mapel Bahasa Inggris di sekolah tersebut bekerjasama dengan guru Bahasa Inggris lain sebagai teman sejawat/kolabolator berusaha untuk meningkatkan kemampuan bercerita pada anak, salah satunya melalui penggunaan media audio visual.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan pemahaman materi tertentu, yaitu kemampuan bercerita pada peserta didik. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas IX-A1 yang berjumlah 28 anak, dengan teknik pengumpulan data: dokumentasi, pemberian tugas, dan observasi. Adapun teknik analisis data digunakan analisis deskriptif persentase (DP), dengan cara membandingkan hasil tindakan pada setiap siklus dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris dengan penggunaan pendekatan story telling melalui media audio visual dapat meningkatkan kemampuan listening pada peserta didik. Hal tersebut didukung perolehan nilai rata-rata yang diperoleh pada siklus II dalam kemampuan listening termasuk kriteria tinggi. Rincian peningkatan tersebut dimulai dari proses pembelajaran pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris dengan pendekatan story telling melalui media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Kondisi ini ditunjukkan dengan peningkatan persentase hasil belajar dengan kategori sangat baik sebesar 2,5% dari 12,5% pada siklus I menjadi 15% pada siklus II dan peningkatan kategori baik sebesar 17,5% dari 37,5% pada siklus I menjadi 55% pada siklus II.
Kata kunci: kemampuan lestening, story telling, audio visual.