Peningkatan Budaya Gotong Royong Dalam Melestarikan Potensi Budaya Lokal di Dusun Ceto Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi
Abstract
Budaya gotong royong merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia khususnya mastyarakat Jawa, sehingga budaya ini merupakan bentuk kerjasama untuk saling tolong menolong dalam kehidupan keseharian. Masyarakat Dusun Ceto Desa Gumeng Kecamatan Jenawi Kabupaten Karanganya mempunyai stuktur masyarakat yang unik, sebab Sebagian besar masyarakatnya atau kurang lebih 60% nya beragama Hindu selebihnya beragama Islam dan atau Kristen. Hal ini disebabkan karena di dusun ini terdapat Situs Candi Ceto yang merupakan canti hindu tertua di Pulau Jawa. Oleh karenanya di Dusun Ceto ini terjadi akulturasi budaya antara Hindu dan Islam, dimana masyaraktnya saling bantu membantu dalam kegiatan keagamaan, termasuk dalam melestarikan budaya lokal, misalnya kesenian Beganjuran, yang merupakan hasil akulturasi budaya Islam dan Hindu. Saat ini kesenian Beganjuran sering dipentaskan saat situs Candi Ceto banyak dikunjungi wisatawan, misalhari Sabtu, Minggu atau hari libur lainnya. Kendala yang dihadapi dalam upaya peningkatan budaya gotong royong di Dusun Ceto ini antara lain dating dari masyarakat pendatang yang menetap di dusun tersebut, pada umumnya kedatangan mereka berorientasi ekonomi, disana mereka mendirikan penginapan-penginapan, sehingga keterlibatan mereka dalam kegiatan-kegiatan keagamaan sangat kurang.
Kata Kunci : Budaya Gotong royong, Budaya Lokal dan Candi Ceto