Persepsi Masyarakat Terhadap Pengelolaan Mangrove di Wilayah Pesisir Semarang Utara
Abstract
ABSTRACT
Persepsi merupakan pendapat atau tanggapan seseorang terhadap sesuatu baik secara indivdu maupun secara kelompok. Dalam hal ini terkait dengan keterlibatan atau keaktifan seseorang, atau sekelompok orang (masyarakat) secara sadar untuk berkontribusi secara sukarela dalam program pembangunan dan keterlibatan mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, monitoring atau pengawasan sampai pada tahap evaluasi berupa tindakn lanjut. Mangrove diartikan sebagai komunitas atau masyarakat tumbuhan atau hutan yang tahan terhadap kadar garam/sakinitas (pasang surut air laut). Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui seberapa besar persepsi masyarakat terhadap pengelolaam mangrove di wilayah pesisir Semarang Utara; 2) untuk mengetahui cara dan strategi masyarakat dalam berperan aktif pada pengelolaan mangrove di wilayah pesisir Semarang Utara. Jenis penelitian digunakan model kualitatif, dengan informan kunci pengelola pantai didukung informan pelengkap Kepala Kelurahan Semarang Utara, dan beberapa warga sekitar pantai Semarang Utara sebagai perwakilan. Teknik pengumulan data digunakan metode wawancara, sedangkan teknik analisis data digunakan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat memiliki peran penting dalam pengelolaan dan perbaikan kualitas pesisir yang lebih efektif dan efisien, karena masyarakat setiap hari berinteraksi dengan lingkungan mangrove tersebut. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan oleh kelompok masyarakat dalam pengelolaan dan rehabilitasi kualitas pesisir meliputi pembuatan alat pemecah ombak (APO), pembibitan, dan penanaman mangrove. Selain itu juga peningkatan partisipasi dan peran aktif masyarakat melalui beberapa kegiatan, diantaranya adalah: membangun partisipasi masyarakat, melakukan pembibitan, dan membangun infrastruktur.
Kata Kunci : persepsi masyarakat, pengelolaan, mangrove