Model Pengembangan Pendidikan Multi Skill Untuk Peningkatan Kemampuan Usaha Mandiri Bagi Warga Masyarakat Usia Produktif di Kabupaten Demak

Abstract

Pendidikan  keterampilan kerja sangat diperlukan bagi warga masyarakat angkatan kerja ( usia produktif)  Dampak positifnya  akan dapat meningkatkan kualitas produk , bahkan memberikan peluang usaha mandiri bagi warga angkatan kerja ( usia produktif) berdasarkan modal pendidikan keterampilan yang dimiliki. Berdasarkan studi awal seperti kondisi di lingkungan wilayah Kabupaten Demak ternyata banyak diketahui generasi angkatan kerja ( usia produktif :15 – 44 tahun ) yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan  menganggur, karena tidak memiliki kecakapan hidup dan keterampilan untuk mampu usaha mandiri. Kondisi tersebut perlu dikaji dan dimungkinkan untuk diterapoan model pengembangan pendidikan multi skill bagi kelompok warga masyarakat usia produktif tersebut. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kabupaten Demak yang difokuskan di dua desa  ( Bonangrejo Kec. Bonang dan  Desa Jogoloyo Kec. Wonosalam) serta di  satu kelurahan ( Kelurahan Bintoro Kec. Demak ). Artikel ini merupakan hasil penelitian tahap pertama ( tahun ke-1) yang direncanakana berlanjut pada tahun kedua ( treatment /uji model ) dan pada tahun ke-3    ( desiminasi pola pendampingan dsan kemitraan).  Penelitian tahun pertama diarahkan pada tujuan perolehan hasil identifikasi riil tentang keberadaan warga masyarakat usia produktif pada  batasan usia 15 – 44 tahun dan produk desain model pengembvangan pendidikan multi skill yang  penekanannya difokuskan pada muatan pengembangan “ solt skill†dan “ hard skill) yang dirancang dan dimungkinkan dapat  diujicobakan secara berkelanjutan dalam tahapan sistem penelitian multi years. Bentukdan terapan metode  penelitian menggunakan  pendekatan kualitatif.  Penetapan subjek dengan teknik pusposif, pengumpulan data dengan  teknik wawancara  mendalam, studi dokumen dan pengamatan lapang;peningkatan keabsahan data  digunakan teknik triangulasi;Analisis data digunakan teknik SWOT, FDG dan model analaisis iteraktif pola siklus yang dikembangkan Miles & Huberman. Hasil peneilian ini adalah : (1) keberadaan warga masyarakat di daerah penelitian diketahui memerlukan pendidikan multi skill dalam upaya peningkatan kemampuan usaha mandiri; (2) dari hasil  analisis data dimungkinkan dapat disusun desain model pengembangan pendidikan multi skill di bidang pertukangan ( spisialis produk  furniture/meubelair jenis sofa dan kursi sudut) dalam bentuk kursus dan pelatihan bertdasarkan rancangan kurikulum/silabus yang bermuatan pengembangan potensi “solt skill†dan “ hard  skillâ€; dan (3) desain model pendidikan multi skiil hasil panilitian tahap ( tahun ) pertama ini dirasa  layak dan dimungkinkan untuk diuji cobakan pada tindakan penelitian tahap      ( tahun ) berikutnya yang kemudian dapat diorientasikan pada pengembangan  desiminasi dan pendampingan usaha mandiri   dengan    pola kemitraan pada  penelitian tahap    ( tahun ) ketiga.

 

Key Word: Model Pengembangan; Pendidikan multi skill; usia produktif; usaha mandiri

Published
2014-04-23
How to Cite
. Model Pengembangan Pendidikan Multi Skill Untuk Peningkatan Kemampuan Usaha Mandiri Bagi Warga Masyarakat Usia Produktif di Kabupaten Demak. Pawiyatan, [S.l.], v. 20, n. 3, apr. 2014. ISSN 2721-4702. Available at: <https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/pawiyatan/article/view/28>. Date accessed: 01 july 2025.
Section
Articles