PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH

Sebuah Pemersatu Pluralitas Bangsa

  • slamet slamet IKIP Veteran Semarang

Abstract

Indonesia penuh dengan keberagaman, baik suku bangsa, agama, budaya, ethnis, ras, kewilayahan, dan sebagainya. Dalam memiliki kesamaan persepsi terhadap keberagaman suatu bangsa-negara Indonesia, pendidikan multikultural  sudah menjadi suatu keharusan.  Pendidikan multikultural (multicultural education) dimasukkan kedalam ke dalam kurikulum adalah sangat urgen, setidaknya di “titipkan” pada mata pelajaran lain yang relevan, seperti: PKn, Sejarah, dan  Agama. Pendidikan multikultural merupakan respons terhadap perkembangan keberagaman populasi sekolah, sebagaimana tuntutan persamaan hak bagi setiap warga negara. Dimensi lain, pendidikan multikultural merupakan pengembangan kurikulum dan aktivitas pendidikan untuk memasuki berbagai pandangan, sejarah, prestasi dan perhatian terhadap orang-orang non-Eropa. Pendidikan multikultural mencakup seluruh peserta didik tanpa membedakan kelompok, seperti: gender, ethnik, ras, budaya, strata sosial, kewilayahan, dan agama, yang telah menjadi tuntutan dan keharusan  dalam membangun Indonsia baru. Namun perlu disadari,  pendidikan multikultural memerlukan kajian yang mendalam tentang konsep dan praksis pelaksanaannya, bahkan  hingga saat ini konsep pendidikan multikultural belum dikaji secara serius dalam dunia pendidikan. Namun bila ditilik secara yuridis, sebetulnya Undang-Undang No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) telah memberi peluang untuk menjabarkan lebih lanjut terhadap konsep pendidikan multikultural, utamanya pada Pasal 4 ayat (1) yang mengatur tentang penyelenggaraan pendidikan yang mempertimbangkan nilai-nilai kultural masyarakat yang sangat beragam.

Published
2018-07-16
How to Cite
SLAMET, slamet. PENANAMAN NILAI-NILAI MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH. Pawiyatan, [S.l.], v. 24, n. 2, p. 17 - 28, july 2018. ISSN 2721-4702. Available at: <https://e-journal.ivet.ac.id/index.php/pawiyatan/article/view/654>. Date accessed: 02 july 2025.
Section
Articles