PENGARUH MINAT BERWIRAUSAHA DAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL TERHADAP MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TEUKU UMAR SEMARANG
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh jumlah lulusan siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang semakin banyak setiap tahunnya, tetapi jumlah lulusan yang berminat berwirausaha masih sedikit dikarenakan ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui minat berwirausaha siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan setelah belajar mata pelajaran prakarya dan kewirausahaan berdasarkan beberapa indikator kewirausahaan. Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan alat bantu berupa observasi, wawancara dan kuesioner terhadap 62 responden dengan teknik random sampling, yang bertujuan untuk mengetahui persepsi responden terhadap masing-masing variabel Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan minat berwirausaha siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan berdasarkan 6 indikator yaitu berada pada kriteria tinggi. Kesimpulan penelitiaan terdapat minat yang tinggi pada diri siswa jurausan Teknik Kendaraan Ringan untuk berwirausaha. Rekomendasi ditujukan kepada siswa diharapkan dapat mengaplikasikan indikator-indikator kewirausahaan dan mengikuti kegiatan kewirausahaan di luar mata pelajaran prakarya dan berwirausaha agar dapat menumbuhkan minat menciptakan usaha sendiri.
Kata kunci: Berwirausaha, kewirausahaan dan minat.
References
Agus Fitri Yanto (2006:9-11) siswa yang memliki kesiapan kerja harus mempunyai pertimbangan yang logis dan obyektif, mempunyai kemampuan dan kemauan untuk bekerja sama dengan orang lain.
Rhenald Kasali (2010) bahwa kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Rhenald Kasali (2010) bahwa untuk menjadi seorang wirausaha harus memiliki kreativitas yang tinggi, karena kreativitas tinggi merupakan salah satu modal penting bagi seorang wirausaha untuk memulai suatu usaha.
Rhenald Kasali (2010) bahwa secara spesifik, resiko didefinisikan sebagai adanya konsekuensi, sebagai dampak adanya ketidakpastian, yang memunculkan dampak yang merugikan pelaku usaha.
Rhenald Kasali (2010) bahwa kreativitas yang tinggi membuat seseorang inovatif dan adaptif, kaya dengan pembaruan dan tidak mudah dihambat oleh kejadian-kejadian dari luar.
Rhenald Kasali (2010) bahwa kewirausahaan yang tidak dilandasi dengan etika yang kuat akan berpotensi negatif, beresiko, dan bisa membuat masa depan usaha tersebut tamat dalam sekejap.
Kotler dan Lane (2007) menyatakan pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya terdapat individu dan kelompok yang mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.