PENGARUH TEACHING FACTORY DAN SARANA PRASARANA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TKRO SUB KOMPETENSI SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL DI SMK HARAPAN MULYA KENDAL
Abstract
Latar belakang penelitian ini hasil belajar siswa yang masih kurang kususnya pada sistem pengapian konvensional. Melihat kondisi seperti itu penggunaan teaching factory dan sarana prasarana diharapkan dapat memudahkan dan meningkatkan hasil belajar siwa pada sub kompetensi sistem pengapian konvensional.
Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan teaching factory siswa kelas XI TKRO sub kompetensi sistem pengapian konvensioanl, Untuk mendeskripsikan sarana dan prasarana kelas XI TKRO, Untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas XI TKRO, Untuk menganalisis pengaruh teaching factory terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKRO, Untuk menganalisis pengaruh sarana prasarana terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKRO, Untuk menganalisis pengaruh teaching factory dan sarana prasarana terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKRO.
Metode penelitian ini adalah kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu metode dokumentasi dan metode angket. Populasi penelitian sebanyak 136, berdasarkan diagram monogram Harry king didapat jumlah sampel 88 anak dengan penentuan sampel menggunakan proporsional random sampling, Adapun pengujian instrumen data yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas.
Hasil analisis penelitian ini menunjukkan nilai hasil uji hipotesis regresi ganda variabel Teaching Factory terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikan 0,003 lebih rendah dari 0,05 sehingga Ha diterima, sedangkan variabel Sarana Prasarana terhadap hasil belajar siswa dengan nilai signifikans sebesar 0,005 sama dengan 0,05 sehingga Ha diterima (?=5%). Ada pengaruh positif antara teaching factory dan sarana prasarana terhadap hasil belajar siswa kelas XI TKRO sub kompetensi sistem pengapian konvensional di SMK Harapan Mulya Kendal.
Kata Kunci : Teaching Factory, Sarana Prasarana, hasil belajar siswa.
References
Arikunto, Suharsimi. (2011). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. (2017). Grand Design Pengembangan Teaching Factory dan Technipark di Smk. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan MenengahKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Eman Suherman. (2010). Desain Teaching Factory. Bandung: Alfabeta.
Hanafi, M. (2015). Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen.
Pane, M.M. (2019). Pengaruh Penbelajaran Teaching Factory 6 langkah ( Model TF-6M ) Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Teknik Pengelasan Mata Pelajaran Produk Kreatif Kewirausahaan (PKKW) di SMK Negri 2 Binjai. SKRIPSI. Medan: UNIMED.
Rayyan, M. Rusli Ismail. Dan Amiruddin. (2019). Penerapan Teaching Factory Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI Pada Mata Pelajaran Las Busur Manual (SMAW) Jurusan Teknik Las SMK Negri 3 Gowa. SKRIPSI. Makasar: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Umiversitas Negeri Makassar.
Siswandi, G. dan Sukoco. (2015). Pengembangan Model Teaching Factory di bengkel Otomotif SMK Karsa Mulya Palang Karaya. SKRIPSI. Palang Karaya: Jurusan Pendidkan Teknik Mesin Universitas Palangkaraya.
Setiadi. Budiarso, Eko. dan Suwahyo. (2008). Pengaruh Sarana Prasarana Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Alat Ukur. SKRIPSI. Semarang: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negri Semarang.
Sudjana, Nana. (2019). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sulfemi, W.B. (2020). Hubungan Sarana Prasarana Sekolah Dengan Motivasi Mengajar guru di SMA Negri Pamijahan Kabupaten Bogor. SKRIPSI. Bogor:STKIP Muhammadiyah Bogor.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
-----------. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,Dan R&D. Bandung: Alfabeta
-----------. (2018). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.