Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Minat Belajar Siswa SMP Negeri di Kota Rantepao
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari minat belajar siswa. Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan desain 2x2 faktorial. Tempat penelitian dilakukan di SMP Negeri di Kota Rantepao, tahun pelajaran 2014/2015. Populasi penelitian adalah semua siswa kelas tujuh SMP Negeri Rantepao dan sampel diperoleh dengan menggunakan teknik cluster random sampling dengan jumlah anggota sampel sebanyak 78 siswa. Model pembelajaran sebagai variabel bebas, minat belajar sebagai variabel intervening, dan hasil belajar matematika siswa sebagai variabel respon. Model pembelajaran discovery learning digunakan pada kelompok perlakuan, dan model pembelajaran langsung digunakan pada kelompok pembanding. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes hasil belajar matematika dan skala minat belajar dan digunakan ANAVA dua jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) model pembelajaran dan minat belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa, dan (2) model pembelajaran discovery learning lebih baik daripada model pembelajaran langsung.
Kata kunci: model discovery learning, model langsung, minat belajar, hasil belajar matematika siswa.
ABSTRACT
The major objective of this research was to investigate the effects of applying discovery learning on mathematics achievement in terms of student's learning interest. The research methodology was a quasi-experimental and the design of the research was a 2x2 factorial. The research was conducted in SMP Negeri in Rantepao City in academic year 2014/2015. The population of research was made up of all seventh grade students of SMP Negeri Rantepao from where a sample of 78 students was obtained by using cluster random sampling technique. Learning model as the independent variable, student's learning interest as intervening variable, and mathematics achievement of student as response variable. The treatment class group taught by using Discovery learning model. While the comparison group was taught by Direct Instruction. The data were collected using the mathematics learning test instrument and learning interest scale. The data collected were analyzed with two way ANOVA. The findings showed that: (1) learning model and interest in learning have an effect on student learning outcomes, and (2) Discovery learning model is better than Direct Instruction.
Keywords: discovery learning model, direct instruction, student interest, matemathics acievement.
Downloads
References
Amir, M. F. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Metakognisi Siswa Sekolah Dasar. Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang, 2(1), 117-128.
Bada, S. O., & Olusegun, S. (2015). Constructivism Learning Theory: A Paradigm for Teaching and learning. Journal of Research & Method in Education, 5(6), 66-70.
Djaali, H., & Muljono, P. (2008). Pengukuran dalam bidang pendidikan. Jakarta: PT. Grasindo.
Erviana, L. (2014). Pengaruh Minat Belajar, Sikap, dan Persepsi Siswa tentang Cara Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VIII pada SMP Negeri Di Kabupaten Bulukumba (Doctoral dissertation, Pascasarjana).
Euphony, F dkk. The Effectiveness of Inductive Discovery learning in 1: 1 Mathematics Classroom Graduate Institute of Network Learning Technology, National Central University, Taiwan (online) (http://www.icce2010. upm.edu.my/papers/c6/short%20paper/C6SP200.pdf. diakses tanggal 23 Desember 2014), 2010.
Farida, N. (2015). Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII dalam Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika, 4(2).
Jauhar, M. (2011). Implementasi PAIKEM dari Behavioristik sampai konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Kistan, A., Armanto, D., & Sudrajat, A. (2017). The Effect Of Discovery learning Method On The Math Learning Of The V SDN 18 Students Of Banda Aceh, Indonesia. British Journal of Education, 5(10).
Mardapi, D. (2012). Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Lee, E., & Hannafin, M. J. (2016). A Design Framework for Enhancing Engagement in Student-Centered Learning: Own it, learn it, and Share it. Educational Technology Research and Development, 64(4), 707-734.
Sagala, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Sappaile, B. I. (2007). Pembobotan Butir Pernyataan Dalam Bentuk Skala Likert Dengan Pendekatan Distribusi Z. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 13(64), 1-8.
Siagian, R. E. F. (2015). Pengaruh Minat dan Kebiasaan Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 2(2).
Sumarmo, U., Hidayat, W., Zukarnaen, R., Hamidah, M., & Sariningsih, R. (2012). Kemampuan dan Disposisi Berpikir Logis, Kritis, dan Kreatif Matematik (Eksperimen terhadap Siswa SMA Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Strategi Think-Talk-Write). Jurnal Pengajaran MIPA, 17(1), 17-33.
Suyono, dkk. (2011). Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syah, M. (2009). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Van de Walle, J. A., Lovin, L. H., Karp, K. S., & Bay-Williams, J. M. (2014). Teaching Student-Centered Mathematics: Developmentally Appropriate Instruction for Grades PreK-2 (Volume I)(Teaching Student-Centered Mathematics Series).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
The copyright for all articles belongs to the authors. All other copyright is held by the journal.